
Tapteng, SABISNIS.com – Kebakaran menghanguskan dua unit rumah di Kelurahan Tapian Nauli Dua, Kecamatan Tapian Nauli, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Provinsi Sumatera Utara (Sumut), pada Kamis (09/01/2025) malam.
Rumah Ketua KPUD Tapteng Wahid Pasaribu (52) dan Anton Simatupang (37) profesi Nelayan.
Penyebab kebakaran diketahui salah satu dari anaknya Wahid, yang duduk dibangku sekolah SMP menceritakan seputar kejadian kebakaran rumah mereka.
“Malam sebelum kejadian usai adzan Isah melihat seseorang berada di belakang rumah”.Memakai baju hitam dan wajahnya ditutup topeng [Ada dugaan dibakar oleh orang tidak dikenal (OTK)
Ditambahkan B Marbun ponakan Wahid menceritakan Api cepat merambat menjalar hanya kurang 10 menit semua hangus terbakar.
Wahid mengatakan: “Kesaksian anaknya itu telah mereka sampaikan ke pihak Kepolisian (Polres Tapteng-red).
Kebun Warga Terbakar atau di bakar di Kecamatan Tapian Nauli, berbatasan dengan Kecamatan Kolang, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Provinsi Sumatera Utara (Sumut).
Pemilik Kebun adalah
- Hariman Siregar.
- Mariana Sibagariang
- Ira Yanti Sibagariang.
- Bahrin Simatupang.
- Rostia Sibagariang
warga Unte Mungkur IV.
Pemilik Kebun pada Hari Minggu (19/01/2025) akan melakukan aktivitas di Kebun milik mereka, sontak kaget melihat Kebunnya sudah hangus dan terlihat hanya bekas terbakar Api.
“Pada Hari Sabtu (18/01/2025) ada melihat Sekretaris Desa (Sekdes) Desa Tapian Nauli Satu bersama beberapa Perangkat Desa beserta Suardi Lase berada di Lokasi Kebun.
Sementara diketahui Suardi Lase bersama Masrul Telaumbanua Pemimpin kelompok yang merusak Kebun yang sudah di laporkan oleh atas nama Rostia Sibagariang ke Polres Tapteng Polda Sumut pada Jum’at (03/01/2025).
Dengan Laporan No : LP/B/3/I/2025/SPKT/POLRES TAPANULI TENGAH/POLDA SUMATERA UTARA.
Tanaman yang dibabat adalah
- Tanaman Kelapa Sawit.100 batang.
- Tanaman Sawo 11 batang.
- Tanaman Kelapa 5 batang.
- Tanaman Lengkeng. 9 batang.
- Tanaman Jengkol 5 batang.
- Tanaman Jambu 13 batang.
- Tanaman Rambutan. 17 batang.
- Tanaman Mangga 12 batang.
- Tanaman Matao. 11 batang. dan Pagar miliknya Rostia.
Atas kejadian tersebut dirinya keberatan dan akibat pengerusakan tanaman tersebut mengalami kerugian Rp. 100 juta.
Kendati tidak tahu pasti siapa yang membakar Kebun atau terbakar, namun kuat dugaan pelaku adalah mereka yang dipicu karena laporkan ke Polres Tapteng.
Sebelumnya sudah pernah mengadukan dan melaporkan kejadian pembabatan kebun yang dilakukan Gerombolan yang dipimpin oleh Suardi Lase ke Polsek Kolang Polres Tapteng Polda Sumut.
Adapun Pengaduan yang dilakukan pemilik kebun yang dibabat karena Tugas Polisi mengayomi masyarakat adalah memberikan perlindungan dan pelayanan kepada masyarakat.
Menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, Menegakkan hukum, Memerangi kejahatan.
Tapi yang terjadi di Polsek Kolang Polres Tapteng Polda Sumut adalah menolak pengaduan atau laporan masyarakat tanpa keterangan yang jelas.
Hal sama sebelumnya di Polres Tapteng terjadi penolakan pengaduan, akan tetapi Tuhan membuka jalan Kapolres Tapteng AKBP Basa Emden Banjarnahor S.I.K., M.H., mengetahui penolakan itu yang endingnya menjadi diterima di Polres Tapteng.
Penolakan itu menimbulkan berbagai pertanyaan ditengah masyarakat yang mengadu.
Apakah Polisi boleh menolak laporan masyarakat?
Diketahui larangan Anggota Polri menolak laporan masyarakat tertuang dalam Peraturan Kepolisian Negara RI (Perkapolri) Nomor 7 Tahun 2022 tentang Kode Etik Profesi dan Komisi Kode Etik Polri.
Laporan dilakukan secara lisan maupun tertulis, setelah itu pelapor berhak mendapatkan surat tanda penerimaan laporan dari penyelidik atau penyidik. Hal ini disebut dalam Pasal 108 ayat (1) dan ayat (6) KUHAP:
Setiap orang yang mengalami, melihat, menyaksikan dan atau menjadi korban peristiwa yang merupakan tindak pidana berhak untuk mengajukan laporan atau pengaduan kepada penyelidik dan atau penyidik baik lisan maupun tulisan;
Setelah menerima laporan atau pengaduan, penyelidik atau penyidik harus memberikan surat tanda penerimaan laporan atau pengaduan kepada yang bersangkutan.
Laporan itu disampaikan kepada pihak kepolisian selaku penyelidik, yang karena kewajibannya mempunya wewenang untuk menerima laporan atau pengaduan dari seorang tentang adanya tindak pidana.
Apakah Polsek Kolang tidak punya biaya operasional atau sarana transportasi untuk melakukan tugas?
Biaya operasional polisi berasal dari Anggaran yang diberikan oleh Pemerintah. Anggaran ini digunakan untuk berbagai keperluan, seperti belanja barang, belanja modal, dan belanja pegawai.
Anggaran operasional polisi digunakan untuk:
Belanja barang operasional, seperti uang makan, uang saku, dan uang patroli
Belanja modal, seperti pengembangan SPKT, peningkatan layanan, dan pemenuhan almatsus
Selain itu, Polisi juga mendapatkan Anggaran untuk uang lembur dan honorarium. Polisi dilarang meminta biaya operasional atau imbalan lainnya kepada masyarakat yang melapor atau meminta bantuan.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memaparkan alokasi anggaran Polri tahun 2025 mendatang mencapai Rp 126,62 triliun.
Kompas.id berikut ini anggaran APBN untuk Polri dalam 8 tahun terakhir yang terus mengalami kenaikan signifikan:
2018: Rp 98
”Work-Life Balance” (Keseimbangan Kehidupan-Kerja) Kompas.id berikut ini Anggaran APBN untuk Polri dalam 8 tahun terakhir yang terus mengalami kenaikan signifikan: 2018: Rp 98,1 – triliun, 2024: Rp 117,41 triliun.- 2025: Rp 126 triliun
Dua hari sebelum kebakaran dahsyat melanda Los Angeles Tuhan telah menjadi bahan ejekan dan tertawaan oleh para Artis Hollywood yang berkumpul di Beverly Hilton Hotel California
Dengan penuh kebanggaan mereka menyebut California sebagai Goodles Town atau Kota Tanpa Tuhan.
Ini terjadi dalam ajang Golden Globe Awards ke- 82 yang di gelar pada hari Minggu (05/01/2022).
Niki Glazer pelawak dan pembawa acara TV kenamaan melontarkan pertanyaan kontroversial yang segera memicu gelak tawa para Selebriti yang hadir.
Julukan Kota Tanpa Tuhan yang dilontarkan Niki Glazer itu bermula dari sebuah Polling bertajuk Glops Leaders yang mengajukan satu pertanyaan mendasar.
Apakah Tuhan pencipta alam semesta?
Hasilnya mencengangkan, tidak ada satupun Selebrity yang hadir di sana memberikan jawaban bahwa Tuhan adalah Pencipta Alam Semesta sambil tertawa lepas.
Layaknya seorang pelawak yang menyampaikan punchlain terbaik Glaser berkata, ha….ha…..ha…..
Tidak menyebutkan di Kota Tanpa Tuhan ini, ruang gemuruh saat Tuan tidak ada yang memilih.
Ini, segera disambut gelak tawa dari seluruh ruangan. Tawa itu bukan sekedar ekspresi humor tetapi mencerminkan pandangan dunia sekuler yang sangat mengakar di industri hiburan modern.
Para Selebriti tertawa Nike Glazer terlalu tanpa mereka sadari TORNADO Api juga tertawa dan Los Angeles pun menghadapi sebuah bencana yang sama tidak lucu.
Dua hari kemudian kobarkan Api yang ikut tertawa bersama mereka meluluhlantakkan kawan elite dan menyisakan kehancuran yang begitu dahsyat. Seperti moster mitologis yang marah.
Api yang ganas melalap setiap sudut yang selalu dilaluinya. Pemukiman elit Pacifik Polistage kawasan favorit para Selebritas Hollywood menjadi korban pertama dari bencana ini.
Rumah-rumah dengan arsitektur mewah yang biasanya simbol kemakmuran dengan hitungan jam berubah menjadi puing-puing hangus.
Kobarkan Api terus bergulir melintasi wilayah creator Los Angeles dengan rakus melalap lebih dari 40 ribu hektar lahan dan menghancurkan lebih dari 12 ribu bangunan, ratusan ribu orang terpaksa mengungsi dan setidaknya 24 nyawa melayang dengan sia-sia.
Los Angeles sang Kota Tanpa Tuhan berubah menjadi Neraka Dunia. Sementara lainnya menggigil kedinginan dihantam badai salju.
Kebakaran terjadi sekitar 73 km di barat laut kota Los Angeles pada Rabu (23/01) pagi, tidak jauh dari Danau Castaic.
Petugas Pemadam Kebakaran di Los Angeles menyaksikan pasca mematikan Api di Rumah mewah dan melihat Api justru melompat ke tempat yang lain, membuat dirinya tidak pernah terjadi sebelumnya dan spontan berkata “Ini azab dari Tuhan”
Dua hari sebelum kebakaran dahsyat melanda Los Angeles Tuhan telah menjadi bahan ejekan dan tertawaan oleh para Artis Hollywood yang berkumpul di Beverly Hilton Hotel California
Dengan penuh kebanggaan mereka menyebut California sebagai Goodles Town atau Kota Tanpa Tuhan.
Ini terjadi dalam ajang Golden Globe Awards ke- 82 yang di gelar pada hari Minggu (05/01/2022).
Niki Glazer pelawak dan pembawa acara TV kenamaan melontarkan pertanyaan kontroversial yang segera memicu gelak tawa para Selebriti yang hadir.
Julukan Kota Tanpa Tuhan yang dilontarkan Niki Glazer itu bermula dari sebuah Polling bertajuk Glops Leaders yang mengajukan satu pertanyaan mendasar.
Apakah Tuhan pencipta alam semesta?
Hasilnya mencengangkan, tidak ada satupun Selebrity yang hadir di sana memberikan jawaban bahwa Tuhan adalah Pencipta Alam Semesta sambil tertawa lepas.
Layaknya seorang pelawak yang menyampaikan punchlain terbaik Glaser berkata, ha….ha…..ha…..
Tidak menyebutkan di Kota Tanpa Tuhan ini, ruang gemuruh saat Tuan tidak ada yang memilih.
Ini, segera disambut gelak tawa dari seluruh ruangan. Tawa itu bukan sekedar ekspresi humor tetapi mencerminkan pandangan dunia sekuler yang sangat mengakar di industri hiburan modern.
Para Selebriti tertawa Nike Glazer terlalu tanpa mereka sadari TORNADO Api juga tertawa dan Los Angeles pun menghadapi sebuah bencana yang sama tidak lucu.
Dua hari kemudian kobarkan Api yang ikut tertawa bersama mereka meluluhlantakkan kawan elite dan menyisakan kehancuran yang begitu dahsyat. Seperti moster mitologis yang marah.
Api yang ganas melalap setiap sudut yang selalu dilaluinya. Pemukiman elit Pacifik Polistage kawasan favorit para Selebritas Hollywood menjadi korban pertama dari bencana ini.
Rumah-rumah dengan arsitektur mewah yang biasanya simbol kemakmuran dengan hitungan jam berubah menjadi puing-puing hangus.
Kobarkan Api terus bergulir melintasi wilayah creator Los Angeles dengan rakus melalap lebih dari 40 ribu hektar lahan dan menghancurkan lebih dari 12 ribu bangunan, ratusan ribu orang terpaksa mengungsi dan setidaknya 24 nyawa melayang dengan sia-sia.
Los Angeles sang Kota Tanpa Tuhan berubah menjadi Neraka Dunia. Sementara lainnya menggigil kedinginan dihantam badai salju. (Demak MP Panjaitan/Pance)