
Pandan, Sabisnis.com – Kinerja BPKP dipertanyakan masyarakat kabupaten Tapanuli Tengah, provinsi Sumatra Utara.
Pertanyaan masyarakat, “Dalam satu tahun ada 4 sampai 5 kali BPKP turun ke Tapteng untuk melakukan pemeriksaan, tapi Aset di beberapa OPD diduga ada yang raib, seperti di dinas kelautan dan perikanan.
Awalnya yang menjadi sorotan masyarakat adalah mobil CAR FREEZER BK 8949 J, oleh kepala dinas menyebutkan bahwa mobil tersebut di pinjamkan ke koperasi LEPP Tapian Nauli.
Dan beralamat koperasi disebut di jalan Sibolga – Padang Sidempuan, Perumahan taman Grya No 1 kecamatan Pandan.
Nama lengkap koperasi adalah koperasi konsumen, Lembaga Ekonomi Pemberdayaan Pesisr Mikro Mitra Mina Tapian Nauli.
Dengan nomor badan hukum pendirian 228 /BH /dpkk/2024, ada tanggal badan hukum baru pendirian tgl 09/09/2024, dan tanggal perubahan anggaran dasar tanggal 31/08/2024.
Baginda Hutagalung pemerhati anti korupsi, ketika di minta tanggapan nya mengenai sorotan masyarakat terkait kinerja BPKP di Tapanuli Tengah, mengatakan “sebagai warga masyarakat kita juga mempertanyakan BPKP selama tahun 2024”.
Kalau kita perhatikan ada 4 sampai 5 kali BPKP turun ke Tapteng untuk mengaudit penggunaan anggaran, paling kalau mereka memeriksa proyek kalau ada temuan, baru ada pengembalian.
Namun untuk memeriksa Aset mereka kita lihat kurang profesinonal. Contoh Aset di DKP Tapteng, mobil Cool Boks Carfreezer sampai 6 tahun dipinjamkan oleh DKP Tapteng tidak tahu mereka.
Kalau tidak oleh pemberitaan media mobil freezer tersebut tidak akan pulang kekantor, mobil ini selama 6 tahun mobil itu di kuasai pengusaha warga Aceh tanpa PAD sebagai pemasukan ke kas daerah, mereka tidak tahu.
Yang sangat lucu adalah “Pemkab Tapteng mempunyai BUMD, tapi aset Tapteng di kuasai orang Sinabang”, itupun Aset Pemkab Tapteng ini di pinjamkan secara gratis selama 6 tahun sangat membingungkan.
Selidik punya selidik yang mengelola Zset Tapteng di Sinabang adalah saudara ZJ, salah seorang pengusaha di daerah tersebut, dan merupakan keluarga dekat dari mantan penguasa di Tapteng.
Tapi bagaimanapun katanya, hal ini perlu diusut tuntas, masa” warga Aceh yang bertempat tinggal di Sinabang diduga yang menguasai Aset pemkab Tapteng, ada dugaan bahwa ada mufakat jahat untuk menggerogoti Aset pemerintah kabupaten Tapanuli Tengah.
Hal ini perlu perhatian penuh oleh Pj. Bupati, agar masalah Zset ini menjadi skala prioritas, karena kita menduga masih ada lagi beberapa Aset Tapteng yang tidak diketahui rimbanya, dan kepada BPKP kita meminta mereka bekerja profesional periksa semua Aset pemkab Tapteng, hadirkan semua aset sewaktu pemeriksaan, jangan hanya melihat catatan pada buku aset, karena catatan itu hanya sebuah kertas. (Herbert Roberto Sitohang)