Sibolga, Sabisnis.com – KTU dan bagian humas navigasi Sibolga saling buang badan ketika di konfirmasi terkait dana pemeliharaan KN Mandalika.
Amatan media bahwa KN Mandalika jarang bergerak dari dermaganya yang berlokasi di sekitar area kantor navigasi Sibolga.
Namun dalam anggaran navigasi Sibolga untuk kebutuhan BBMnya lumayan besar, begitu juga mengenai biaya pemeliharaan yang ditampung setiap tahunnya.
Untuk tahun 2023 biaya pemeliharaan sebesar total Rp.764.983.000 yang terdiri dari tahap 1 sebesar Rp.410.260.000 dan pada tahap 2 Rp.354.500.000.
Dan untuk pencegahan Covid 19 ditampung biaya sebesar dua tahap yang terdiri dari tahap 1 Rp.430.260.000 dan untuk tahap 2 sebesar Rp.25.000.000.
Sementara seperti kita ketahui bersama bahwa Presiden Joko Widodo pada tanggal 21 Juni tahun 2023 mengumumkan bahwa Covid 19 sudah berakhir.
Untuk itu kita dari media meminta informasi ke pihak navigasi Sibolga, apakah seluruh dana covid itu semua di gunakan.
Melalui Wathsaap melakukan konfirmasi ke pak S Manurung sebagai KTU di kantor tersebut, tapi jawaban dari KTU katanya sesuai aturan mereka kalau konfirmasi harus langsung kekantor.
Namun sikap pak KTU serasa mempersulit pihak media, ketika dua orang awak media disuruh datang kekantor jam 3 sore, tapi kedua wartawan tersebut harus menunggu sampai jam 18:00 WIB.
Kedua wartawan itu bernama B Hutagalung dan Alfonso Pasaribu, terhadap kedua wartawan tersebut mengatakan bahwa anggaran mereka sudah diperiksa BPK. Tidak ada masalah katanya, sebagai mana diterangkan kedua wartawan tersebut.
Awak media juga di persulit untuk konfirmasi, KTU mengatakan harus datang ke kantor tidak boleh melalui cath. Oleh KTU awak media disarankan untuk konfirmasi kepada humas bernama Donal Hutagalung, kita pun meluncur menemui Donal Hutagalung kekantor, Donal memang datang menjumpai wartawan kedepan pos jaga tapi, hanya menyampaikan bahwa kepala distrik navigasi sedang rapat, dan tidak bisa di ganggu untuk beberapa hari ini katanya kepada awak media.
Namun ketika diminta nomor kepala distrik agar media dapat melakukan konfirmasi melalui telepon tidak di berikan. Ketika media bilang seolah ada yang di sembunyikan, melalui wasthsaap mengatakan, “bapak salah,” tidak ada yang kita sembunyikan datanglah kekantor kita terbuka kepada semua orang katanya.
Konfirmasi terakhir ini dilakukan melalui Wasthsaap dari jakarta karena wartawan media ini sedang berada di jakarta dalam suatu urusan. (Herbert Roberto Sitohang)