
TAPTENG, SABISNIS.com – Sebagai organisasi nelayan HNSI kabupaten Tapanuli Tengah melalui ketuanya Anto Sihaloho, sangat mengharapkan tindakan tegas dari bupati Tapteng Masinton Pasaribu, S.H., untuk menertibkan pukat trwal.
Dikatakan Anto Sihaloho” keberadaan pukat trwal di tapanuli tengah sering membuat gesekan antara pelaku pukat trwal dengan nelayan tradisio’al ,seperti yang terjadi baru baru ini di pulau mursala,satu unit pukat trwal KM HARTATI 08 menabrak kapal nelayan dan hampir tenggelam, pada saat di tabrak kapal nelayan kecil sedang menarik jaring katanya.
Dikatakannya “pak Bupati dan Danlanal Sibolga telah melakukan survei untuk peletakan pos-pos pemantau pukat trwal di sekitar pulau Mursala.
Dilanjutkan Anto, beberapa waktu yang lalu, saya sendiri turun ke pulau Mursala, saya menyaksikan sendiri ada sepuluan pukat trwal yang sedang beroperasi di pinggir pantai.
Oleh karena itu saya menyurati PSDKP Lampulo Abdul Quddus Lampulo Banda Aceh, dan meminta kepada beliau untuk menurunkan Kapal HIU menertibkan pukat trwal tersebut.
Tapi jawaban beliau, untuk episiensi anggaran, beliau akan turun ke Tapteng dengan menggunakan kapal lain yang lebih hemat.
Ya kita akan turun ke Tapteng, nanti kita bicarakan setelah kita sampai di sana kata Abdul Sufdus seperti ditirukan oleh Anto.
Mungkin Minggu depan kepala pangkalan pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan Lampulo sudah sampai disini, dan harapan saya kepada rekan pers agar turut nanti meminta statemen beliau tentang keseriusan pemerintah untuk memberantas pukat trwal ilegal yang membuat kehidupan “nelayan kecil terjepit”.
Dapat kita bayangkan kerugian yang dialami “nelayan kecil”, jaring baru saja dibeli, setelah jaring di tebar ke laut, saat itu juga pukat trwal menyeret dan merusaknya betapa sedih kehidupan nelayan tersebut, Modalpun kadang dapat pinjam dari Bank, tapi belum lagi memberikan hasil, sudah dirusak pukat trwal. Sampai kapan nasib nelayan kecil ini demikian dan harus sama siapa lagi mereka mengadu.
Menurut Anto Sihaloho, satu-satunya harapan nelayan kecil berada di pundak bapak bupati Masinton Pasaribu, S.H., tolonglah wargamu nelayan kecil ini, agar mereka dapat memenuhi hidup keluarganya dan dapat menyekolahkan anak-anaknya, tolonglah pak “Tertibkan itu pukat Trwal” pak Bupati harapan kami nelayan kecil ini. (Herbert Roberto Sitohang )