Sahabat Bisnis – Sleman – Agung Ihsan Mubasyir Ats Tsani, kelahiran Sleman Jogja merupakan lulusan D3 Teknik Elektro UGM tahun 2012 dengan predikat Cumlaude.
Menurut cerita Agung pada saat wawancara Senin (30/05), sebelumnya ia bekerja sebagai Electrical Desainer di salah satu perusahaan ternama di Indonesia, hingga akhir Juli 2020) Agung memutuskan untuk memulai usaha kerupuk Palembang.
“Udah niat mau jualan kerupuk Palembang ini, melihat peluangnya bagus di jual di Jakarta waktu itu, dan orang Indonesia banyak banget yang suka kerupuk. Bahkan ada yang gak bisa makan tanpa kerupuk,” kata Agung.
Agung menuturkan, “Tapi, saya mau kerupuk yang punya potitioning yang berbeda dari kerupuk pada umumnya. Ketemu lah kerupuk Palembang Super. Kerupuk juga kaya setengah kebutuhan pokok di masyarakat. Akhirnya jalan lah Kerupuk Palembang Super nama brandnya ‘Kito Nian’.”
Menurut Agung kerupuk ada level-levelnya, ada Super, AR dan MR.
“Kebetulan kerupuk Palembang Kito Nian ini mengambil segmen yang Super,” jelasnya.
“Setelah persiapan ini dan itu ternyata Senin, 27 Juli 2020 diumumkan bahwa pabrik di mana saya bekerja akan ditutup pekan depan tanggal 1 Agustus 2020 karena terkena efek pandemi, qaddarullah,” tuturnya lagi.
“Jadi itu langsung tune-in fokus merintis awal Agustus 2020.”
Pertama kali berjualan Agung langsung cari reseller dan dalam sepekan pertama jualan kerupuk berhasil terjual 100 kg.
Lebih lanjut Agung mengatakan, “Setelah tiga bulan jualan di Jakarta, saya pikir ini bisa dikembangkan di Jogja (daerah asal saya). Yaudah langsung cus ke Jogja. Alhamdulillah respon pasar bagus banget meskipun pandemi baru kenceng-kencengnya.”
“Bahkan pernah terjual 10-25 kg/hari ketika PPKM.
Apalagi kalo weekend, bisa 30-50 kg, pernah rekor 70kg. Sekarang saya sudah memiliki penggorengan sendiri, untuk kapasitas gorengnya masih kecil masih satu sampai tiga kwintal sehari.”
Saat ini Agung memiliki reseller offline yang tersebar di beberapa kota mulai dari Jakarta, Bandung, Purwokerto, Jogja, Magelang, Malang, Lumajang, Jember, Banyuwangi.
“Banyak dibantu juga dari penjualan online sama temen-temen, pernah terjual 2500 pack dalam 1 bulan,” tambahnya.
Adapun produk unggulannya yaitu ada mini super, kancing super, sanggul kecil. Kerupuknya disukai sama bayi yang belajar makan sampai orang dewasa dan orang tua. Jadi salah satu alternatif oleh-oleh juga, oleh-oleh dari Jogja bisa bawa Kerupuk Palembang.
“Harapannya bisa menjangkau market lebih besar dan membuka lowongan pekerjaan yang lebih luas lagi sehingga manfaatnya tidak hanya materil tapi juga ada dari sisi sosial,” ucap Agung.(chr/Agn)