10.8 C
Manchester
7 October 2024
Image default
Tak Berkategori

Saham Farmasi Babak Belur

SABISNIS.COM, Jakarta – Dikutip dari CNBC Indonesia, bahwa aham-saham emiten farmasi pada pagi hari, Selasa (28/7/2020) kembali bertumbangan, setelah pekan lalu saham farmasi melesat ratusan persen akibat sentimen vaksin corona yang sudah tiba di Indonesia.

Tumbangnya saham farmasi terjadi sehari setelah Bursa Efek Indonesia (BEI) menetapkan beberapa saham yang bergerak di sektor ini sebagai saham yang bergerak tidak wajar alias UMA (unusual market activity).

Penurunan ini sendiri merupakan hari kedua emiten farmasi anjlok menyentuh level auto reject bawah alias ARB.
Berikut gerak saham-saham emiten farmasi selama hari ini.

Harga saham dua anak usaha Bio Farma, PT Indofarma Tbk (INAF) dan PT Kimia Farma Tbk (KAEF) kembali anjlok menyentuh level auto reject bawah (ARB) pada perdagangan pagi ini.
Harga saham INAF turun7% ke level harga Rp 2.260/unitsedangkan KAEF anjlok 6,67% di level harga Rp 2.380/unit. Anak usaha KAEF, PT Phapros Tbk (PEHA) juga terpantau ambles 6,95% ke level harga Rp 1.540/unit.

Diketahui kepemilikan PT Bio Farma di saham KAEF sebesar 90,03% dan sisanya 9,97% publik, sedangkan kepemilikan PT Bio Farma di saham INAF adalah sebesar 80,68%, 13,91% dimiliki oleh Asabri, sisanya 5,4% dimiliki oleh publik.

Selanjutnya saham emiten farmasi PT Pyridam Farma Tbk (PYFA) anjlok 6,82% ke level Rp 1.025/unit setelah asing sempat masuk cukup besar lewat pasar negosiasi di emiten ini.

Sementara itu saham farmasi berkapitalisasi pasar terbesar di Indonesia PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) terkoreksi tipis 0,65% ke level harga Rp 1.540/unit.
Kenaikan saham farmasi pekan lalu terjadi setelah Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengkonfirmasi bahwa kandidat vaksin Covid-19 dari Sinovac Biotech sudah tiba di Indonesia dan sekarang dalam proses uji klinis tahap tiga di Bio Farma.

“Kami memang berharap nanti setelah selesai uji klinis dan dites maka bisa diproduksi juga di Indonesia. Beberapa negara memang mengajak kita kerja sama,” ujar Arya Sinulingga dalam konferensi pers virtual, Senin (20/7/2020).

Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Erick Thohir mengatakan uji vaksin Covid-19 hampir final dan siap edar di Indonesia pada awal 202I. Namun ia meminta masyarakat tetap disiplin.

Sementara itu Presiden Joko Widodo (Jokowi) Selasa lalu (21/7/2020) menerima tim uji klinis vaksin Covid-19 dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran, Bio Farma dan Badan Pegawas Obat dan Makanan (BPOM) di Istana Merdeka.

Dalam pertemuan tersebut Jokowi mengatakan Indonesia akan melakukan uji klinis vaksin Covid-19 tahap tiga dengan melibatkan 1.630 sukarelawan dan hasilnya nanti akan dibandingkan dengan hasil uji klinis yang sama di berbagai negara. (*)

Related posts

Diramalkan PD 3 Bakal Pecah di Sini

Pimpinan Redaksi TOPAN JP

Pembangunan Tembok Penahan Tanah ( TPT ) di Wilayah Santosa Diduga Mangkrak

Pimpinan Redaksi TOPAN JP

Dinsos Kabupaten Bandung Retur Beras kurang layak dikonsumsi, Salah Satu Supplier Angkat Bicara!

Reporter Team Redaksi

Leave a Comment