Tapteng, Sabisnis.com – Bermula dari selalu di ajak nya ibu Lidia Boru Manalu untuk bergabung dengan perkumpulan marga yang baru terbentuk, namun ajakan oknum ketua marga inisial BSS, ditolak oleh ibu Lidia.
Oknum BSS tidak putus asa dengan penolakan oleh ibu Lidia untuk bergabung dengan perkumpulan marga yang baru dibentuk nya.
Untuk membujuk ibu Lidia bergabung, oknum BSS pun sering mendatangi kediaman ibu Lidia. Bahkan oknum BSS dengan teman nya bisa sampai larut malam disana, dengan bermain karaoke bernyanyi sampai larut malam.
Dengan sering nya oknum BSS sampai larut malam di kediamannya, di perumahan Holy land dan tetangga yang sangat berdekatan rumah, Ibu Lidia manalu menjadi tidak enak perasaan terhadap tetangga.
Dengan tujuan untuk menasehati oknum BSS, ibu Lidia menceritakan apa yang dialami kepada temannya sesama guru di SMK Sarudik yang kebetulan sama marga suami mereka, namun ibu A mengatakan, kalau benar yang kamu ceritakan ini kurekam lah biar ada alasan saya menasehatinya, dan ibu Lidia pun menyanggupi.
Tapi rekaman itu pada ibu A warga perumahan pelangi 2, dan oleh ibu A diberikan kepada BB, dan oleh BB diberikan kepada mama H, dan dari mama H sampai lah ketangan oknum BSS. Dan oleh BSS dilporkan lah kepolres Tapteng sesuai locus delixti.
Menurut Lidia, tidak ada kata penghinaan dalam rekaman itu, semua murni saya alami sendiri, kalau mereka datang ke rumah saya, sering pulang nya larut malam, kalau mereka saya suruh pulang sering tidak di gubris, malah saya disuruh lagi ke warung membeli kopi luak dan susu, untuk minuman mereka berdua. Setelah lewat tengah malam baru mereka mau pulang, sampai-sampai anakku yang masih duduk di bangku sekolah jadi terganggu tidurnya. Ucapnya.
Saat awak media menemui yang merekam curhatan Lidia ke rumahnya, dibilangan jalan Oswal Siahaan pandan, ibu boru A tidak menampik bahwa dia yang merekam curhatan itu. Dikatakannya, setelah rekaman itu sampai ketangan oknum BSS mereka dipanggil kerumahnya, di bilangan jalan Sudirman, dan disuruh meminta maaf.
Penasehat hukum yang mendampingi terlapor dalam pemeriksaan di Polres Tapteng ketika di konfirmasi wartawan mengatakan “saya terkejut dengan kinerja penyidik yang serasa mengebut kasus ini, inikan bukan kasus pidana berat, tapi terlihat di kebut sangat-sangat serius penangan nya, kita pun senang bila satu kasus cepat ditangani, tapi masih banyak kasus yang menunggak, kasus yang saya tangani sendiri ada yang tersendat disini.
Kita berharap semua kasus di berlakukan sama, jangan dibeda-bedakan, harap nya.
Memang sudah biasa terjadi, kalau pelapor ada deking nya kuat, biasanya laporan nya cepat ditangani dan dikebut, hanya saja harapan saya sebagai penasehat hukum terlapor, jangan dipaksakan kalau unsur pidananya tidak cukup, atau lemah. (Herbert roberto sitohang)
SABISNIS.COM DEPOK-Kampanye akbar Pasangan Calon (Paslon) walikota dan calon wakil walikota Kota Depok dengan nomor…
Tapteng, Sabisnis.com - Justri Yanti Panjaitan meminta kepada Kasat Reskrim Polres Tapanuli Tengah untuk memberikan…
Tapteng, SABISNIS.com - Melalui Via Zoom Pj. Bupati Tapanuli Tengah Dr. Sugeng Riyanta, SH MH,ikuti…
Sibolga, Sabisnis.com - Calon bupati Tapanuli Tengah Masinton Pasaribu dan calon wakil bupati Mahmud Efendi…
Tapteng, Sabisnis.com - Pertikaian antara Baktiar Ahmad Sibarani dengan saudara Ametro Pandiangan adalah masalah pribadi,…
Tapteng, SABISNIS.com - Masyarakat di Kecamatan Tapian Nauli, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Provinsi Sumatera Utara…