Mudik Asyik Baca Buku 2024, Membawa Kebutuhan Bacaan di Perjalanan Gambir, Jakarta – Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) mendukung kegiatan Mudik Asyik Baca Buku Tahun 2024. Kegiatan yang diinisiasi oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) Kemendikbudristek ini merupakan gerakan literasi dengan kegiatan pembagian buku secara gratis yang bertujuan untuk memberikan edukasi kepada orang tua tentang urgensi dan manfaat gemar membaca sehingga pada akhirnya meningkatkan minat baca pada anak-anak sejak dini. Plt. Kepala Perpusnas E. Aminudin Azis menyatakan inisiatif ini bertujuan memfasilitasi para pemudik agar dapat menghabiskan waktu perjalanan dengan lebih bermanfaat yakni melalui membaca buku. “Membaca adalah kebutuhan, terutama ketika kita melakukan perjalanan. Dalam acara Mudik Asyik Baca Buku ini, kami menyediakan buku untuk anak-anak dan orang tua agar mereka dapat berinteraksi dan mengisi waktu selama perjalanan,” ungkapnya saat membuka secara resmi kegiatan Mudik Asyik Baca Buku di Hall Selatan Keberangkatan Stasiun Gambir, Jakarta, pada Selasa (2/4/2024). Dia mengatakan buku bacaan untuk anak-anak dipilih karena dari hasil survei yang dilakukan oleh Perpusnas, buku yang paling diminati adalah buku yang bisa memberikan interaksi antara anak-anak dan orang tua. “Maka kami mengajak kawan-kawan dari Perpusnas, dan Perpusnas memiliki koleksi buku, kemudian mereka juga memberikan kontribusi yang besar terhadap penyediaan buku ini. Kami juga bekerja sama dengan penerbit dan IKAPI,” katanya yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Bahasa ini. Meski saat ini sudah tersedia fasilitas bahan bacaan digital, lanjutnya, tetapi buku masih tetap menjadi primadona. Menurutnya, kelelahan ketika membaca buku lebih sedikit dibandingkan dengan membaca buku digital. “Oleh karena itu kehadiran buku fisik, yang bisa dibuka, bisa ditatap dalam waktu lama, kemudian memprediksi berapa halaman yang masih tersisa. Itu memberikan manfaat yang lebih besar membaca,” jelasnya. Dia menambahkan kegiatan ini merupakan upaya untuk meningkatkan literasi masyarakat. “Pasti dengan membaca buku mengasyikkan, menambah pengetahuan, dan meningkatkan literasi kita semua. Literasi adalah kunci untuk meningkatkan kualitas hidup,” katanya. Kegiatan Mudik Asyik Baca Buku ini diselenggarakan di lima lokasi, yaitu Stasiun Gambir, Stasiun Pasar Senen, Terminal Kalideres, Terminal Kampung Rambutan, dan Terminal Pulo Gebang. Pemilihan stasiun sebagai tempat menyelenggarakan Mudik Asyik Baca Buku disambut dengan baik oleh Deputi II Kepala Daerah Operasi (Daop) 1 PT Kereta Api Indonesia (KAI) Ali Afandi. Hal ini dikarenakan berdasarkan survei, masyarakat Jabodetabek sebagian besar menggunakan kereta api sebagai sarana transportasi perjalanan mudik dibandingkan alat transportasi lainnya. “Dari stasiun Gambir rata-rata sudah menembus sekitar 12.000 sampai 14.000 lebih penumpang per hari. Untuk stasiun Pasar Senen kurang lebih 20.000 per hari,” jelasnya. Lebih lanjut, dia menerangkan bahwa PT KAI sangat mendukung kegiatan ini. Menurutnya, minat baca masyarakat tinggi namun bahan bacaan terbatas. “Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan masyarakat mendapat bahan bacaan yang sesuai kebutuhan. Selain itu juga dapat meningkatkan minat baca masyarakat,” terangnya. Ke depan, dia berharap agar kolaborasi dengan PT KAI terus berlanjut. Tidak hanya dalam kegiatan ini saja tapi juga kegiatan lainnya. “Kolaborasi KAI Daop 1 siap menerima kolaborasi dari Kemendikbudristek maupun Perpusnas,” harapnya. Dalam kesempatan ini, dia juga menjelaskan bahwa PT KAI mempunyai program kereta Rail Clinic yang terdiri dari 4 gerbong yakni gerbong untuk medis umum, gerbong untuk kesehatan gigi dan mata, gerbong untuk meeting dan gerbong untuk perpustakaan. Gerbong perpustakaan berisi ruang baca buku cetak maupun digital, yang dimanfaatkan untuk pasien atau masyarakat yang akan melakukan pelayanan medis di kereta tersebut, terutama untuk anak-anak. “Rail Clinic ini dijalankan dua kali dalam setahun secara bergiliran dari DAOP 1 Jakarta sampai DAOP 9 Jember. Dan ini kami laksanakan di daerah-daerah yang agak terpencil, yang sulit dijangkau oleh transportasi darat, jadi di stausiun terdekat kami melakukan pelayanan medis gratis,” jelasnya.
sabisnis.com DEPOK- Kegiatan Tarawih Keliling (Tarling) yang dilaksanakan jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Depok merupakan media silaturahmi antara pemerintah daerah dengan masyarakat, khususnya di bulan suci Ramadan.
Diisampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Depok, Supian Suri di sela-sela agenda Tarling, Wali Kota Depok, Mohammad Idris Wakil Wali Kota Depok, Imam Budi Hartono dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) memberikan bantuan,serta informasi mengenai program-program yang telah dan atau sedang dilaksanakan untuk pembangunan di Depok kepada jemaah masjid.
“Tarling merupakan media silaturahmi Pemkot Depok bersama Forkopimda ke 11 kecamatan, mendengarkan kembali yang menjadi harapan masyarakat,” kata Supian Suri yang kerab disapa Bang SS Senin (25/03/2024).
Bang SS menyampaikan dirinya sangat apresiasi,karena kegiatan Tarling yang dilaksanakan masyarakat sangat antusias menyambut rombongan Pemkot Depok dan Forkopimda dan mengikuti acara Tarling hingga selesai.
Kebersamaan ni yang harapkan,kebersamaan pemerintah dengan masyarakat, karena kami punya harapan yang sama untuk kemajuan Kota Depok,” pungkasnya. (suwardi).
Mudik Asyik Baca Buku 2024, Membawa Kebutuhan Bacaan di Perjalanan Gambir, Jakarta – Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) mendukung kegiatan Mudik Asyik Baca Buku Tahun 2024. Kegiatan yang diinisiasi oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) Kemendikbudristek ini merupakan gerakan literasi dengan kegiatan pembagian buku secara gratis yang bertujuan untuk memberikan edukasi kepada orang tua tentang urgensi dan manfaat gemar membaca sehingga pada akhirnya meningkatkan minat baca pada anak-anak sejak dini. Plt. Kepala Perpusnas E. Aminudin Azis menyatakan inisiatif ini bertujuan memfasilitasi para pemudik agar dapat menghabiskan waktu perjalanan dengan lebih bermanfaat yakni melalui membaca buku. “Membaca adalah kebutuhan, terutama ketika kita melakukan perjalanan. Dalam acara Mudik Asyik Baca Buku ini, kami menyediakan buku untuk anak-anak dan orang tua agar mereka dapat berinteraksi dan mengisi waktu selama perjalanan,” ungkapnya saat membuka secara resmi kegiatan Mudik Asyik Baca Buku di Hall Selatan Keberangkatan Stasiun Gambir, Jakarta, pada Selasa (2/4/2024). Dia mengatakan buku bacaan untuk anak-anak dipilih karena dari hasil survei yang dilakukan oleh Perpusnas, buku yang paling diminati adalah buku yang bisa memberikan interaksi antara anak-anak dan orang tua. “Maka kami mengajak kawan-kawan dari Perpusnas, dan Perpusnas memiliki koleksi buku, kemudian mereka juga memberikan kontribusi yang besar terhadap penyediaan buku ini. Kami juga bekerja sama dengan penerbit dan IKAPI,” katanya yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Bahasa ini. Meski saat ini sudah tersedia fasilitas bahan bacaan digital, lanjutnya, tetapi buku masih tetap menjadi primadona. Menurutnya, kelelahan ketika membaca buku lebih sedikit dibandingkan dengan membaca buku digital. “Oleh karena itu kehadiran buku fisik, yang bisa dibuka, bisa ditatap dalam waktu lama, kemudian memprediksi berapa halaman yang masih tersisa. Itu memberikan manfaat yang lebih besar membaca,” jelasnya. Dia menambahkan kegiatan ini merupakan upaya untuk meningkatkan literasi masyarakat. “Pasti dengan membaca buku mengasyikkan, menambah pengetahuan, dan meningkatkan literasi kita semua. Literasi adalah kunci untuk meningkatkan kualitas hidup,” katanya. Kegiatan Mudik Asyik Baca Buku ini diselenggarakan di lima lokasi, yaitu Stasiun Gambir, Stasiun Pasar Senen, Terminal Kalideres, Terminal Kampung Rambutan, dan Terminal Pulo Gebang. Pemilihan stasiun sebagai tempat menyelenggarakan Mudik Asyik Baca Buku disambut dengan baik oleh Deputi II Kepala Daerah Operasi (Daop) 1 PT Kereta Api Indonesia (KAI) Ali Afandi. Hal ini dikarenakan berdasarkan survei, masyarakat Jabodetabek sebagian besar menggunakan kereta api sebagai sarana transportasi perjalanan mudik dibandingkan alat transportasi lainnya. “Dari stasiun Gambir rata-rata sudah menembus sekitar 12.000 sampai 14.000 lebih penumpang per hari. Untuk stasiun Pasar Senen kurang lebih 20.000 per hari,” jelasnya. Lebih lanjut, dia menerangkan bahwa PT KAI sangat mendukung kegiatan ini. Menurutnya, minat baca masyarakat tinggi namun bahan bacaan terbatas. “Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan masyarakat mendapat bahan bacaan yang sesuai kebutuhan. Selain itu juga dapat meningkatkan minat baca masyarakat,” terangnya. Ke depan, dia berharap agar kolaborasi dengan PT KAI terus berlanjut. Tidak hanya dalam kegiatan ini saja tapi juga kegiatan lainnya. “Kolaborasi KAI Daop 1 siap menerima kolaborasi dari Kemendikbudristek maupun Perpusnas,” harapnya. Dalam kesempatan ini, dia juga menjelaskan bahwa PT KAI mempunyai program kereta Rail Clinic yang terdiri dari 4 gerbong yakni gerbong untuk medis umum, gerbong untuk kesehatan gigi dan mata, gerbong untuk meeting dan gerbong untuk perpustakaan. Gerbong perpustakaan berisi ruang baca buku cetak maupun digital, yang dimanfaatkan untuk pasien atau masyarakat yang akan melakukan pelayanan medis di kereta tersebut, terutama untuk anak-anak. “Rail Clinic ini dijalankan dua kali dalam setahun secara bergiliran dari DAOP 1 Jakarta sampai DAOP 9 Jember. Dan ini kami laksanakan di daerah-daerah yang agak terpencil, yang sulit dijangkau oleh transportasi darat, jadi di stausiun terdekat kami melakukan pelayanan medis gratis,” jelasnya.
Mudik Asyik Baca Buku 2024, Membawa Kebutuhan Bacaan di Perjalanan Gambir, Jakarta – Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) mendukung kegiatan Mudik Asyik Baca Buku Tahun 2024. Kegiatan yang diinisiasi oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) Kemendikbudristek ini merupakan gerakan literasi dengan kegiatan pembagian buku secara gratis yang bertujuan untuk memberikan edukasi kepada orang tua tentang urgensi dan manfaat gemar membaca sehingga pada akhirnya meningkatkan minat baca pada anak-anak sejak dini. Plt. Kepala Perpusnas E. Aminudin Azis menyatakan inisiatif ini bertujuan memfasilitasi para pemudik agar dapat menghabiskan waktu perjalanan dengan lebih bermanfaat yakni melalui membaca buku. “Membaca adalah kebutuhan, terutama ketika kita melakukan perjalanan. Dalam acara Mudik Asyik Baca Buku ini, kami menyediakan buku untuk anak-anak dan orang tua agar mereka dapat berinteraksi dan mengisi waktu selama perjalanan,” ungkapnya saat membuka secara resmi kegiatan Mudik Asyik Baca Buku di Hall Selatan Keberangkatan Stasiun Gambir, Jakarta, pada Selasa (2/4/2024). Dia mengatakan buku bacaan untuk anak-anak dipilih karena dari hasil survei yang dilakukan oleh Perpusnas, buku yang paling diminati adalah buku yang bisa memberikan interaksi antara anak-anak dan orang tua. “Maka kami mengajak kawan-kawan dari Perpusnas, dan Perpusnas memiliki koleksi buku, kemudian mereka juga memberikan kontribusi yang besar terhadap penyediaan buku ini. Kami juga bekerja sama dengan penerbit dan IKAPI,” katanya yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Bahasa ini. Meski saat ini sudah tersedia fasilitas bahan bacaan digital, lanjutnya, tetapi buku masih tetap menjadi primadona. Menurutnya, kelelahan ketika membaca buku lebih sedikit dibandingkan dengan membaca buku digital. “Oleh karena itu kehadiran buku fisik, yang bisa dibuka, bisa ditatap dalam waktu lama, kemudian memprediksi berapa halaman yang masih tersisa. Itu memberikan manfaat yang lebih besar membaca,” jelasnya. Dia menambahkan kegiatan ini merupakan upaya untuk meningkatkan literasi masyarakat. “Pasti dengan membaca buku mengasyikkan, menambah pengetahuan, dan meningkatkan literasi kita semua. Literasi adalah kunci untuk meningkatkan kualitas hidup,” katanya. Kegiatan Mudik Asyik Baca Buku ini diselenggarakan di lima lokasi, yaitu Stasiun Gambir, Stasiun Pasar Senen, Terminal Kalideres, Terminal Kampung Rambutan, dan Terminal Pulo Gebang. Pemilihan stasiun sebagai tempat menyelenggarakan Mudik Asyik Baca Buku disambut dengan baik oleh Deputi II Kepala Daerah Operasi (Daop) 1 PT Kereta Api Indonesia (KAI) Ali Afandi. Hal ini dikarenakan berdasarkan survei, masyarakat Jabodetabek sebagian besar menggunakan kereta api sebagai sarana transportasi perjalanan mudik dibandingkan alat transportasi lainnya. “Dari stasiun Gambir rata-rata sudah menembus sekitar 12.000 sampai 14.000 lebih penumpang per hari. Untuk stasiun Pasar Senen kurang lebih 20.000 per hari,” jelasnya. Lebih lanjut, dia menerangkan bahwa PT KAI sangat mendukung kegiatan ini. Menurutnya, minat baca masyarakat tinggi namun bahan bacaan terbatas. “Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan masyarakat mendapat bahan bacaan yang sesuai kebutuhan. Selain itu juga dapat meningkatkan minat baca masyarakat,” terangnya. Ke depan, dia berharap agar kolaborasi dengan PT KAI terus berlanjut. Tidak hanya dalam kegiatan ini saja tapi juga kegiatan lainnya. “Kolaborasi KAI Daop 1 siap menerima kolaborasi dari Kemendikbudristek maupun Perpusnas,” harapnya. Dalam kesempatan ini, dia juga menjelaskan bahwa PT KAI mempunyai program kereta Rail Clinic yang terdiri dari 4 gerbong yakni gerbong untuk medis umum, gerbong untuk kesehatan gigi dan mata, gerbong untuk meeting dan gerbong untuk perpustakaan. Gerbong perpustakaan berisi ruang baca buku cetak maupun digital, yang dimanfaatkan untuk pasien atau masyarakat yang akan melakukan pelayanan medis di kereta tersebut, terutama untuk anak-anak. “Rail Clinic ini dijalankan dua kali dalam setahun secara bergiliran dari DAOP 1 Jakarta sampai DAOP 9 Jember. Dan ini kami laksanakan di daerah-daerah yang agak terpencil, yang sulit dijangkau oleh transportasi darat, jadi di stausiun terdekat kami melakukan pelayanan medis gratis,” jelasnya.