Sibolga, Sabisnis.com – Masyarakat warga Kota Sibolga meminta pihak Dinas PUPR untuk lebih ketat dalam mengawasi pengerjaan proyek yang sedang di kerjakan saat ini.
Seperti proyek pengaspalan dengan hotmix di Jl. Masjid, Kota Sibolga, proyek tersebut adalah proyek Dinas PUPR Kota Sibolga dengan pagu Rp 1.997.316.000. dikerjakan oleh CV Juanda Karya, lama kerja 35 hari dengan nomor kontrak 006/K.01/APBD/SP/PP Kon-BM/DPUPR/2024.
Dari pantauan awak media dilapangan, bahwa di duga ketebalannya tidak mencapai 6 cm. Sementara informasi yang di peroleh wartawan bahwa ketebalan aspal hotmix tersebut harus 6 cm yang terdiri fari hotmix ADDC. Namun kalau di perhatikan dari dekat ketebalannya diduga tidak sampai 6 cm.
Kadis PUPR Arif Rahman saat dikonfirmasi awak media terkait ketebalan hotmix tersebut belum merespon, begitu juga dengan kabid Bina Marga yang merupakan pimpro proyek di maksud, hanya menjawab “saya lagi di Medan pak” biarkanlah dulu mereka bekerja. Kapan kalau ada waktu kita cerita pak, jawabnya saat akan di konfirmasi.
Wartawan menyampaikan bahwa, tanggapan sebagai pimpro saat ini juga agar ada perimbangan berita. Kemudian wartawan dihubungi untuk kelokasi kerja, dan di sarankan untuk bertemu dirtek. Namun setelah sampai dilokasi tidak ada dirtek disana, cuma ada salah seorang pekerja yang sok mengatakan dari mana kamu tahu 6 cm tebalnya, itu ada rupanya RABnya sama kamu, bukan kamu yang mau saya konfirmasi, kamu tidak punya kapasitas. untuk itu kamu hanya pekerja disini, ucapnya. Lantas dia pun menunjuk salah seorang yang mengaku pengawas, dan menyarankan agar konfirmasi kekantor.
Setelah awak media beranjak dari lokasi, ada telepon masuk dan mengaku sebagai Dirtek, dimana Tulang…katanya, dijawab sudah pergi dari lokasi. Lalu di tanya apa dibuat tadi untuk mengukur?. awak media menjawab, ada meteran kita bawa. Setelah itu ponselnya dimatikan.
Salah seorang warga masyarakat mengatakan, “kita hanya meminta kepada dinas PUPR untuk lebih tegas melakukan pengawasan, kita sebagai penerima manfaat sangat mengharapkan agar dinas PU lebih tegas mengawasi, kita pun faham mekanisme proyek aspal hotmix, setelah aspal di hampar baru di gilas fibro atau tandem 8 kali maju mundur sepanjang 20 meter, dan ketebalan nya harus sesuai dengan yang dikontrak kerja semisal hotmix yang sedang di kerjakan ini setelah digilas harus 6 cm dan hotmixnya terdiri dari hotmix ACDC, dan untuk mengetahui dengan pasti harus di kort, kita sebagai warga kota Sibolga hanya ingin tidak ada pengurangan volume pakerjaan, itu saja katanya. (Herbert Roberto Sitohang)