Ia sukses bergabung di BEI (Bursa Efek Indonesia) sejak Agustus 2010 yang menjabat sebagai Kepala Kantor Perwaklan Kepri hingga 2017, dan hingga saat ini ia pun menjabat sebagai Kepala Kantor Perwakilan Jakarta.
SABISNIS.COM, Jakarta – Marco Poetra Kawet biasa dipanggil Marco, adalah pria sukses kelahiran Batam – Kepulauan Riau.
Ketertarikan Marco terhadap Bursa Efek Indonesia, karena nama BEI ketika dirinya belum di BEI kala itu BEI termasuk yang sering muncul di berita media. Namun tidak mengerti apa aktivitas yang dilakukan di BEI. Begitu dirinya mempelajarinya, ternyata salah satu fungsinya adalah memasyarakatkan pasar modal melalui edukasi kepada berbagai lapisan masyarakat. Dan Marco melihatnya tidak banyak masyarakat Indonesia yang mengenal industri pasar modal.
Selain itu, pertumbuhan pasar modal tidak terlepas dari kegiatan edukasi yang dilakukan oleh Bursa Efek Indonesia melalui 30 kantor perwakilannya di berbagai daerah. Juga penyebaran distribution channel melalui 465 galeri investasi Bursa Efek Indonesia yang tersebar di berbagai perguruan tinggi, pusat perbelanjaan, perusahaan hingga coffee shop di Indonesia.
Dikatakan Marco juga, bahwa di era pandemi ini pasar modal sebagai salah satu aktivitas keuangan yang tentunya tidak luput dari tekanan global akibat pandemi yang telah melanda dunia sejak Maret 2020. Artinya pasar modal juga mengalami tekanan dimana Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat mengalami penurunan sampai 37% sejak awal tahun 2020. Namun jika dihitung sejak 2 Maret (paska pengumuman kasus pertama Covid-19 di Indonesia) hingga periode minggu pertama September 2020 ini, IHSG berada pada posisi -1,50 %.
Hal ini menunjukkan bahwa kondisi pasar modal membaik meski ditengah pertambahan kasus Covid-19 di Indonesia hingga saat ini. Bertambahnya 219.318 investor saham baru selama sejak Januari – September 2020 ini menunjukkan semakin banyak masyarakat yang melihat potensi besar di pasar modal bahkan ditengah situasi seperti ini.
Dengan keterbatasan Aktivitas yang terjadi ini, menyebabkan percepatan pergeseran aktivitas secara digital dimana pasar modal pun dalam beberapa tahun ke belakang juga sudah menerapkan konsep online trading yang memberikan banyak kemudahan masyarakat dalam bertransaksi di pasar modal Indonesia.
Kemudian, sebagai salah satu komunitas aktif di pasar modal Indonesia, BEI mengambil bagian dalam memberikan edukasi kepada berbagai macam lapisan masyarakat hingga buruh migran Indonesia di berbagai negara melalui wadah komunitas Gemesin Asia Chart.
“Saya melihat kesadaran masyarakat kepada dunia pasar modal dan saham saat ini adalah sebagai sebuah proses. Sangatlah tidak mudah ketika dahulu mengubah kebiasaan menyimpan uang di celengan menjadi menabung di Bank, dan demikian halnya saat ini ketika ingin mengubah kebiasaan menabung menjadi kebiasaan berinvestasi. Kita sudah melihat perkembangan pesat di pasar modal seiring dengan kemudahan akses jaman sekarang dalam mendapatkan informasi seputar pasar modal dan instrumen investasi keuangan lainnya. Peran Otoritas Jasa Keuangan melihat perkembangan pesat di pasar odal seiring dengan kemudahan akses jaman sekarang dalam mendapatkan informasi seputar pasar modal dan instrumen investasi keuangan lainnya. Peran Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagain Otoritas Pasar juga menjadi peran sentral dalam memberikan rasa aman dan nyaman masyarakat agar terhindar dari praktek investasi bodong, oleh karenanya sangat penting bagi masyarakat yang ingin menjadi seorang investor di pasar modal untuk mengikuti kelas kelas edukasi yang dilakukan,”ucap Marco menjelaskan.
Marco juga menambahkan, bahwa hal yang sering muncul dalam benak masyarakat yang belum mengenal saham adalah: judi – cepat bikin bangkrut – mahal – bodong, hal ini membuat banyak pandangan skeptis terhadap dunia pasar modal. Padahal pasar modal juga menganut prinsip pasar modal syariah berdasarkan fatwa No.80 tahun 2011 – DSN MUI. Pasar modal merupakan 100% investasi pada kepemilikan saham di perusahaan yang kita beli sahamnya dengan harga saham yang bervariasi sesuai dengan kondisi perusahaan tersebut.
Perdagangan di Bursa memiliki waktu dan Hari transaksi yang mengikuti aktivitas masyarakat Indonesia, seperti : hari perdagangan yang berlaku Senin – Jumat, tidak ada perdagangan pada Sabtu, Minggu dan tanggal merah yang ditetapkan pemerintah.
Terdapat 2 sesi perdagangan setiap harinya yang terdiri atas sesi I (09.00 – 11.30) dan Sesi II (13.30 – 15.00). Kebijakan jam perdagangan ini telah disesuaikan dimasa pandemi ini dan akan diumumkan lebih lanjut apabila terdapat penyesuaian kebijakan lanjutan. Ada juga pembatasan penurunan dan kenaikan harga saham per hari yang dikenal dengan sebutan auto rejection atas dan bawah untuk menentukan batasan pergerakan harga saham setiap harinya. (Asep Erwin)
SABISNIS.COM DEPOK-Kampanye akbar Pasangan Calon (Paslon) walikota dan calon wakil walikota Kota Depok dengan nomor…
Tapteng, Sabisnis.com - Justri Yanti Panjaitan meminta kepada Kasat Reskrim Polres Tapanuli Tengah untuk memberikan…
Tapteng, SABISNIS.com - Melalui Via Zoom Pj. Bupati Tapanuli Tengah Dr. Sugeng Riyanta, SH MH,ikuti…
Sibolga, Sabisnis.com - Calon bupati Tapanuli Tengah Masinton Pasaribu dan calon wakil bupati Mahmud Efendi…
Tapteng, Sabisnis.com - Pertikaian antara Baktiar Ahmad Sibarani dengan saudara Ametro Pandiangan adalah masalah pribadi,…
Tapteng, SABISNIS.com - Masyarakat di Kecamatan Tapian Nauli, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Provinsi Sumatera Utara…