Pandan, Sabisnis.com – Oknum kepala badan (Kaban) kantor PKAD Tapteng BN dan Kabid Pendapatan RH Diduga berusaha keras meminta surat pernyataan dari semua stafnya dengan isi pernyataan “Bahwa pemotongan UP sebesar Rp.14 juta/satu orang staf di nyatakan sukarela”.
Beberapa hari yang lalu Kabid mengumpulkan semua staf diduga meminta surat pernyataan tersebut, bahwa pemotongan itu suka rela dengan mencatut nama ajudan bupati agar semua staf bersedia membuat surat pernyataan.
Tidak hanya oknum Kabid Pendapatan yang melakukan itu, hal yang sama juga “Kepala badan kantor PKAD BN hari Sabtu juga diduga mengumpulkan semua staf bidang pendapatan di ruang kerjanya walaupun bukan hari kerja (Libur) dari jam 9 pagi hingga selesai, pun diduga mencatut nama ajudan Pj. Bupati.
Dikatakan sumber, ada nama satu orang staf yang sudah beredar di tengah masyarakat, tapi sumber tidak menyebutkan nama staf tersebut.
Disebutkan bahwa topik tetap pada surat pernyataan tentang pemotongan itu adalah suka rela.
Sementara Pj. Bupati saat dikonfirmasi terkait ajudan yang disebut atas persetujuan bapak bupati, dengan tegas bapak Pj. Bupati membantah, itu tidak benar. Itu mencatut nama, ucapnya.
Sebelumnya Kaban PKAD BN membantah keras soal pemotongan itu, “tidak benar itu katanya, tolong berikan buktinya sama kita biar kita laporkan ke polisi, katanya” kemudian awak media menyampaikan kepada Kaban bahwa bukan soal lapor melapor, yang kita konfirmasi hanya benar atau tidakkah ada pemotongan itu ?.” yang dijawab tidak benar.
Tetapi awak media heran dengan tindakan pak BN yang kalang kabut mengumpulkan staf untuk membuat surat pernyataan yang isinya bahwa pemotongan itu di berikan atas sukarela.
Baginda Hutagalung salah seorang aktivis dan pemerhati pembangunan di Tapanuli Tengah kepada awak media mengatakan, dari hasil investigasi yang kita lakukan bahwa, pemotongan itu penuh tekanan, jujur saja siapalah orang yang haknya dipotong sampai 14 juta harus membuat surat pernyataan bahwa pemotongan itu diberikan dengan sukarela, sedangkan 100.000 rupiah saja hak kita dipotong pasti akan keberatan katanya.
Yang lucunya ajudan BS isial TPS selalu meneror saya, katanya pertama dia mengaku anak Basirin, “kenapa kau telepon-telepon bapakku katanya, hati-hati kau kemanapun kau ku ikuti katanya”, dan matipun aku rela demi bapak ku, tandasnya. Tapi bagi kami orang lapangan, tidak pernah gentar dengan bentuk ancaman apapun itu, apalagi hanya Gurindam Barus.
Dijelaskan Baginda Hutagalung “bahwa timnya sudah memiliki bukti kuat tentang adanya dugaan pemotongan itu, kami siap menghadapi siapapun yang akan menggugat kami. sekali lagi saya jelaskan bahwa kami punya bukti kuat terkait pemotongan, maka kuminta kepada TPS untuk sesegera mungkin membuat pengaduan ke Polres Tapanuli Tengah, Poldasu dan ke Bareskrim Mabes Polri, Kami tunggu, pungkasnya. (Herbert Roberto Sitohang)