Hunian yang aman, nyaman dan strategis berada di jantung kota Serpong, Tangerang Selatan, merupakan hunian minimalis yang berfungsi juga sebagai office.
SABISNIS.COM, Tangerang – Setelah sukses meluncurkan tower apartemen yang pertama, Collins Boulevard persembahan pengembang properti Triniti Land menghadirkan tower kedua yang diberi nama The Scott pada 10 Januari 2021 lalu. Hanya dalam waktu kurang dari satu bulan, tower ini telah terjual 20% dari total 1.000 unit atau sekitar 200 unit apartemen.
“Jadi, tower pertama yang di-launching pada 2019 sudah terjual 95%, dan tower kedua kita juga sudah habis 20% sejak dipasarkan pada 10 Januari hingga 26 Januari 2021. Collins Boulevard ini memang sekarang menjadi top of mind di Tangerang, Serpong,” kata Director of Sales Collins Boulevard Ronald Cassidy.
Ronald mengaku bangga dengan pencapaian tersebut. Apalagi saat ini masih dalam kondisi pandemi dimana roda perekonomian berjalan lambat. Bahkan, pada 2020, cukup banyak pengembanng atau pun developer yang mangkrak. Ini terjadi karena kondisi pandemi, penjualan sulit, akhirnya tidak ada kecukupan untuk membangun proyek mereka. Akhirnya pada 2020 lebih dari 3 developer besar di Tangerang gagal bangun,
Namun, Triniti Land sebagai developer tetap memberikan komitmen penuh kepada setiap konsumen. “Selama tahun 2020, saat banyaknya developer lain mangkrak, developer kita malah kerja terus nosntop 24 jam, walaupun kita dibatasi karena PSBB tukang tidak boleh terlalu banyak. Tapi kita tetap kerja terus 24 jam,” jelas Ronald.
Kunci keberhasilan Collins Boulevard, dalam hal ini Triniti Land menurut Ronald karena banyak faktor yang mempengaruhinya. Pada The Scott, pihaknya mengusung tema comfortable residences, yang juga merupakan konsep pertama di Tangerang, bahkan mungkin di Jakarta. Konsep ini diusung melihat perkembangan fenomena kehidupan sosial saat ini.
“Kalau dulu orang ditanya cita-citanya jadi apa, mereka kan banyak mengatakan ingin dokter, guru, pilot dan sebagainya. Namun kini kalau kita tanya anak cucu kita, cita-citanya ingin youtuber, ifluencer. Karena memang sekarang jamannya digital, kita melihat kebutuhan baru muncul. Tapi kita lihat milenial ini dananya juga kan masih cukup terbatas,” jelasnya.
Dengan alasan efisiensi dan kepraktisan, yakni membuat bangunan berfungsi sebagai rumah dan kantor yang nyaman, kami mengeluarkan konsep yang namanya SOHO, Small Office Home Office, dengan comfortable residences, dimana ini adalah satu unit studio minimalis, satu lantai tapi bisa difungsikan untuk tempat kerja dan tempat tinggal,” jelasnya,
Untuk menyesuaikan, furniture -nya pun dibuat nyaman semua. “Jadi ketika mau dipakai buat tempat kerja kasurnya bisa di angkat ke tembok, di belakang kasurnya ada papan tulis, jadi bisa briefing, bisa meeting gitu ya, kemudian meja meeting-nya itu bisa di simpan ke dalam tembok, dan ketika mau dipakai bisa dikeluarkan jadi ada meja meeting.
The Scott dipasarkan mulai harga Rp 600 juta. Saat ini tersedia promo cara bayar, dimana cicilan per bulan cuma Rp 2,5 juta.
Selain komitmen, yang diberikan kepada konsumen, adalah konsep. “Jadi bukan membangun, tapi kami membuat sesuatu yang berbeda. Collins Boulevard nama lainnya adalah The Little Melbourne, karena memang suasananya seperti di Melbourne,” katanya.
David mengaku, timnya melakukan survey yang dilakukan oleh tim kebeberapa negara dan akhirnya sampai di Australia. “Kami mendatangi beberapa kota, tapi saat ke Malborne, kita merasa nyaman. Kemudian kita cari tahu apa sih yang bikin kota Melbourne bagus,” katanya.
Menurut David, Timnya menemukan beberapa faktor di kota Melbourne yang sudah mendapatkan julukan menjadi kota terbaik di dunia dari 2011 sampai 2017, dan diimplementasikan ke Collins Boulevard.
Hal-hal yang unik di Collins Boulevard selain kawasan yang banyak sekali penghijauannya, juga fasilitas seperti taman, coffee shop, galeri, Collins Boulevard mengusung konsep deep approach facility, yakni memberikan fasilitas terbaik yang dimaintain dengan sangat baik . Contohnya sky jogging track sepanjang 1 km, yakni area lari di atas rooftop apartemen, atau di lantai 36. “Jadi, pemandanganya pasti indah, suasananya sejuk, nyaman sekali, dan berbeda,” kata Ronald.
Kedua terdapat kolam renang dengan area grand swimming pool, artinya ukuranya itu adalah olympic size sebanyak dua buah. Ketiga adalah gym center, setara dengan mega gym yang ada di mall, tanpa harus membayar iuran keanggotaan.
Optimistis 2021
Disinggung mengenai prospek 2021, Ronald mengaku tetap optimistis. Menurut dia, di luar sana banyak orang kaya yang masih menahan uangnya. “Jadi bukan berarti dengan adanya pandemi semua orang kaya jadi miskin. Tetap ada di luar sana. Justru mereka ini biasanya dia bisa spend ini, itu, sekarang tidak bisa, karena kan lagi pandemi dia lebih milih-milih. Jadi sumber dananya itu semakin besar,” jelasnya.
Apalagi, tahun ini masyarakat sudah melihat pak Jokowi mendapat vaksin, dan diedarkan ke masyarakat. Kondisi ini menimbulkan optimisme tersendiri babhwa pandemi akan segera berakhir dan ekonomi akan lebih baik.
“Karena orang sudah kurang lebih setahun ini nahan-nahan ibaratnya, nafsu untuk investasinya, nafsu untuk beli propertinya ditahan. Nah jadi di 2021 ini momentumnya,” ujar Ronald.
Menurut dia, kita harus banyak belajar dari orang sukses, dimana mereka di saat krisis bukan wait n see, melainkan melihat peluang, dan buy and wait. Jadi bukan nunggu lihat kondisi tapi dia beli dulu, action dulu. Saat ini harga properti sedang murah, saatnya beli dan saat harga naik dia jual. Nah itulah orang-orang sukses yang bisa melihat opportunity,” paparnya.
Karenanya, kata dia, saat ini adalah momentum yang baik juga untuk membeli properti, khususnya untuk proyek Collins Boulevard. Apalagi, Collins Boulevard berada di tengah jantung kota Serpong, diapit 3 raksasa properti yakni BSD, Alam Sutera, Gading Serpong
Kredibilitas pengembang Collins Boulevard juga sudah terpercaya, yakni Triniti Land, dimana Triniti Land ini juga sudah Public Offering (IPO), yang sahamnya tercatat di bursa efek Indonesia dengan kode saham TRIN.
“Jadi secara background developer, history developer tidak perlu diragukan, karena umurnya juga sudah 12 tahun, dan dimana dalam 12 tahun itu sudah ada 8 proyek yang dikembangkan, dan dari 8 proyek yang dikembangkan sudah ada 5 proyek yang sudah serah terima,” jelasnya. (AE)
