SABISNIS.COM, Jakarta – Meski di tengah pandemi Covid-19, PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (Sido Muncul) tetap menargetkan pertumbuhan penjualan dan laba bersih di tahun ini.
Dimana, pada periode enam bulan atau semester I 2020. Emiten berkode saham SIDO ini mengalami kenaikan penjualan sebesar 3,5 persen menjadi Rp1,46 triliun, dibanding Rp1,41 triliun pada periode yang sama di tahun 2019.
Sementara dari sisi laba bersih, ungkap Leonard, Sido Muncul tercatat mengalami kenaikan sebesar 10,6 persen, menjadi Rp413,8 miliar dari Rp374,1miliar pada periode yang sama di tahun sebelumnya.
“Dengan melihat raihan di semester I 2020, kami menargetkan mampu meraih pertumbuhan double digit dari sisi laba bersih, dan tumbuh satu digit dari sisi pendapatan,” jelasnya.
Produk Sido Muncul dibagi dalam tiga segmen. Yang pertama adalah Herbal and Supplement di antaranya terdiri dari produk Tolak Angin, jamu-jamuan dan Suplemen. Yang kedua adalah Food and Beverages yang merupakan produk minuman dan confectionaries di antaranya Permen, Kuku Bima Ener-G!, Kopi Jahe, Susu Jahe, Jahe Wangi, Kunyit Asam, Alangsari dan lain-lainnya.
“Perseroan akan terus berinovasi menciptakan produk-produk baru dan mengembangkan produk yang ada yang bermanfaat bagi masyarakat,” kata Leonard.
Sementara itu, perseroan juga berencana untuk melaksanakan RUPSLB yang agendanya meminta persetujuan dari para pemegang saham untuk melakukan aksi korporasi stock split dengan rasio 1:2. Sehingga jumlah saham akan menjadi 2 kali lipat dari sebelumnya.
PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) juga berencana melakukan pemecahan jumlah lembar saham (stock split). Diharapkan, dengan aksi koroporasi tersebut jumlah saham SIDO di Pasar akan lebih banyak sehingga dapat meningkatkan likuditas saham SIDO kedepannya.
Direktur Keuangan Sido Muncul Leonard menyampaikan, bahwa dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang digelar pada Kamis (27/8/2020), pemegang saham telah menyetujui rencana stock split. Adapum rasio yang dipilih untuk pemecahan saham perusahaan yakni satu banding dua (1:2).
“Jadi kita akan pecah nilai nominal dari Rp100 per saham menjadi Rp50 per saham. Artinya, jumlah saham yang beredar di pasar akan bertambah dari 15 miliar lembar menjadi 30 miliar lembar saham,”demikian Leonard menyampaikan dalam acara Public Expose yang difasilitasi oleh Bursa Efek Indonesia, Kamis (28/8).
Leonard kembali menegaskan, bahwa tujuan perseroan melakukan stock split tersebut semata-mata untuk meningkatkan likuiditas saham SIDO di pasar. “Kami ingin investor khusunya ritel bisa mengoleksi saham SIDO nantinya, dan tentunya diharapkan likuiditas SIDO akan meningkat,”pungkasnya. (AE dan Dari Berbagai Sumber).
SABISNIS.COM DEPOK-Kampanye akbar Pasangan Calon (Paslon) walikota dan calon wakil walikota Kota Depok dengan nomor…
Tapteng, Sabisnis.com - Justri Yanti Panjaitan meminta kepada Kasat Reskrim Polres Tapanuli Tengah untuk memberikan…
Tapteng, SABISNIS.com - Melalui Via Zoom Pj. Bupati Tapanuli Tengah Dr. Sugeng Riyanta, SH MH,ikuti…
Sibolga, Sabisnis.com - Calon bupati Tapanuli Tengah Masinton Pasaribu dan calon wakil bupati Mahmud Efendi…
Tapteng, Sabisnis.com - Pertikaian antara Baktiar Ahmad Sibarani dengan saudara Ametro Pandiangan adalah masalah pribadi,…
Tapteng, SABISNIS.com - Masyarakat di Kecamatan Tapian Nauli, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Provinsi Sumatera Utara…