
Keterangan Gambar : Bupati Tapteng Raja Bonaran Situmeang S.H., M.Hum., dengan Objek Wisata “GUPALA” di Tapteng.
Tapteng, SABISNIS.com – “NEGERI WISATA SEJUTA PESONA” Wartawan Majalah Mingguan FORUM Keadilan Demak MP Panjaitan/Pance menulis Sosok Raja Bonaran Situmeang SMH., M.Hum., dengan Program Tapteng Negeri Sejuta Pesona dan Kawasan Minapolitan.
Bonaran dengan Program Unggulan Tapteng adalah “NEGER WISATA SEJUTA PESONA dan KAWASAN MINA POLITAN”.
Dimulai gebrakan, pengaruhnya belum secara signifikan. Area wisata belum terbina dengan baik, banyak tempat-tempat wisata yang perlu dikembangkan.
Sehingga apabila wisatawan datang ke Tapteng, mereka tidak melihat satu atau dua tempat saja. Kalau Negeri Wisata Sejuta Pesona (NWSP) banyak tempat yang bisa disinggahi dan juga wisatawan dapat bertahan lama di daerah tersebut dengan menginap di Tapteng.
Ini akan berdampak kepada pemakaian Hotel, Penginapan yang disediakan oleh masyarakat. Dengan itu, akan menambah kontribusi ekonomi atau pengaruh signifikan terhadap ekonomi di Tapteng.
Sementara itu dari segi produk-produk lokal yang ditawarkan kepada wisatawan dan menghasilkan ekonomi yang baik, serta uang bisa berputar di Tapteng.
Seperti Rumah Makan. Penjual Nasi Pinggir Pantai, Penjual Kuliner, Ika Bakar. Rendang Lokal, Sate Lokan dan beragam Kuliner Tradisional.
Pengamatan penulis, ada keseriusan tindak lanjut dari City Branding ini oleh Pemkab Tapteng dalam meng kampanyekan NWSP.
City Branding merupakan salah satu konsep dalam branding yang bertujuan memperkuat hubungan dan membangun citra positif sebuah kota, membedakan tempat tersebut dengan pesaingnya, menarik wisatawan asing dan domestik, menarik minat investor untuk berinvestasi dan untuk meningkatkan perdagangan.
Secara kasat mata. Tidak ada brand lokal yang menjual merchandise NWSP, yang bisa dibeli oleh wisatawan sebagai kenangan mengunjungi destinasi wisata.
Pemerintah perlu memancing ini, dengan memberikan modal bagi usaha kreatif yang membawa nama baik Tapteng.
Sudah ramai dijual diarea destinasi wisata karena wisatanya sudah lama, untuk itu perlu digencar kembali city branding Negeri Sejuta Pesona lewat Media Cetak TV Nasional, event Negeri Sejuta Pesona.
Penulis berharap tagline (kalimat singkat yang mewakili merek-red) NWSP nantinya hanya tinggal kenangan, atau bagian dari korban politik kekuasaan yang bisa saja saat pertukaran penguasa mereka mengganti tagline dengan ide yang baru.
Sekali lagi semoga ini tidak terjadi, mengoptimalkan kampanye yang disusun sebagai pusat strategis akan bisa membawa nama baik Pesisir Tapteng di kancah Internasional.
City branding diyakini memiliki kekuatan untuk merubah persepsi sesorang terhadap suatu Kota atau bertujuan untuk melihat perbedaan potensi suatu kota dengan Kota lainnya.
Semua kampanye adalah upaya untuk membangun identitas pariwisata pesisir Tapteng merngubah persepsi orang dengan cepat tentang daerah ini dengan menjual tagline NWSP dalam berbaai event, pameran, merchandise (kualitas baik) harga terjangkau, kampanye iklan di Media Cetak Elektronik iklan layanan masyarakat yang mengikutsertakan tulisan Negeri Sejuta Pesona.
Saran penulis, juga harus ada logo yang merefleksikan NWSP.
terbuat sendiri dan ditambah dengan pengadaan mascot yang menjadi icon pariwisata percontohan di Tapteng.
Orang akan ingat dengan negeri sejuta pesona dengan identitas-identitas yang dibangun oleh kerja sama Pemerintah dan masyarakat pesisir Tapteng.
Harapannya ada semacam branding yang baik menggunakan soft marketing, seperti menularkan virus marketing. Berdasarkan hasil peneltian, ternyata konsumen/ wisatwan lebih banyak dipengaruhi oleh rekomendasi teman, saudara atau orang lain dalam mengambil keputusan pembelian (Rangkuti, 2013). Artinya konsep pengambilan destinasi kunjungan berlibur juga ditentukan oleh faktor-faktor tersebut.
City Branding sudah dijalankan oleh pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan, dijuluki sebagai NWSP.
Ini adalah gerbang awal, untuk kembali menggaungkan dengan hebat bahwa tagline NWSP sejuta pesona memang benar ada di dunia kenyataan, tidak sekedar di media sosial.
perlu usaha-usaha strategis mempromosikan kembali agar mudah diingat. Penulis berharap, ada tindak lanjut dari city branding yang telah dimulai oleh Tapteng Pesisir untuk membangun identitas pariwisata, yang ada di setiap kecamatan punya destinasi wisata ke kancah Global. Sehingga punya pengaruh yang signifikan terhadap perkembangan ekonomi, dan nilai jual beli di Pesisir Tapteng menggunakan tagline NWSP. (Demak MP Panjaitan/Pance)