SABISNIS.COM, Jakarta – Presiden Joko Widodo, dan Kepala Bekraf Triawan Munaf saat membuka gelaran Pameran Karya Kreasi Indonesia di Jakarta, Jumat (12/7/2019).
Pameran Karya Kreatif Indonesia (KKI) 2019 ini diselenggarakan oleh BI (Bank Indonesia) yang resmi dibuka oleh Presiden Joko Widodo.
Gubernur BI Perry Warjiyo dalam sambutannya menyampaikan, dari 898 UMKM binaan, terdapat 370 UMKM unggulan dan pilihan yang hadir dalan pameran ini. Adapun dari 370 UMKM tersebut, terdiri dari 120 UMKM kain atau pakaian, 88 UMKM kerajinan, dan 150 UMKM itu makanan-minuman jadi siap ekspor.
“Di sini kami tampilkan karya-karya unggulan UMKM binaan Bank Indonesia termasuk kain, kerajinan, dan kuliner,” ujar Perry di Jakarta, Jumat (12/7/2019).
“Secara khusus kami sampaikan apresiasi kepada Presiden Jokowi yang kerso rawuh, juga ibu Mufidah Jusuf Kalla,” lanjut dia.
Dalam paparannya, Perry mengatakan, BI kini memiliki 898 UMKM binaan yang berasal dari 46 kantor BI di seluruh Indonesia, dengan 173 di antaranya telah mendapatkan pembiayaan dari perbankan. 91 UMKM pun telah melakukan ekspor, dengan total nilai mencapai Rp 1,4 triliun dalam satu tahun belakangan.
Adapun lebih dari 355 UMKM telah memasarkan produknya secara digital, baik melalui platform sosial media maupun e-commerce. Nilai transaksi melalui platform digital ini pun telah mencapai Rp 35 miliar dalam satu tahun belakangan “Kami ingin sampaikan kepada Ibu Negara, bahwa UMKM kita kini bisa betul-betul go export dan go digital, sehingga perlu membuat perayaan resepsi sebagai bentuk apresiasi ke mereka,” ujar dia.
Pada gelaran KKI tahun ini, BI pun mengadakan business matching antara para pelaku UMKM dengan perbankan, eksportir-importir, juga pelaku e-commerce. Dia memaparkan, akan ada 91 UMKM yang melakukan business matching dalam pameran yang diadakan selama tiga hari, sejak 12 Juli hingga 14 Juli 2019 di JCC Senayan ini. “Di antara 91 business matching itu, 28 di antaranya melakukan business matching dengan perbankan, 33 business matching dengan eksportir importir dalam dan luar negeri, dan 30 melakukan business matching dengan platform digital e-commerce maupun fintech,” ujar Perry. (Aer dan Dari Berbagai Sumber)